Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Wacana Rem ABS Jadi Fitur Wajib Motor di Indonesia, Ini yang Perlu Diketahui!

26 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI-- Penggunaan Rem ABS | KOMPAS.com/FATHAN

Meskipun manfaat ABS cukup jelas, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan kebijakan ini secara luas. Pertama, adalah masalah biaya. Sepeda motor dengan ABS umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan sepeda motor tanpa ABS. Hal ini dapat menjadi beban tambahan bagi konsumen, terutama di segmen menengah ke bawah yang merupakan mayoritas pengguna sepeda motor di Indonesia.

Kedua, kesiapan industri otomotif dalam negeri. Tidak semua produsen sepeda motor di Indonesia telah siap untuk memasang ABS pada semua model mereka. Hal ini mungkin membutuhkan waktu dan investasi tambahan untuk mengadaptasi teknologi tersebut ke dalam lini produksi mereka.

Ketiga, diperlukan sosialisasi yang menyeluruh kepada masyarakat tentang pentingnya ABS dan cara kerja teknologi ini. Banyak pengendara yang mungkin belum memahami betul manfaat ABS atau bahkan tidak menyadari adanya teknologi ini. Oleh karena itu, edukasi dan kampanye keselamatan perlu digencarkan untuk mendukung penerapan kebijakan ini.

Langkah Menuju Implementasi

Untuk mewujudkan wacana ABS sebagai fitur wajib pada sepeda motor di Indonesia, pemerintah dan pemangku kepentingan harus bekerja sama dalam beberapa hal. 

Pertama, regulasi yang jelas dan terukur perlu dibuat, dengan mempertimbangkan tenggat waktu yang realistis bagi produsen untuk menyesuaikan diri. 

Kedua, insentif dapat diberikan kepada produsen dan konsumen untuk mendukung peralihan ke sepeda motor dengan ABS, misalnya melalui subsidi atau keringanan pajak.

Ketiga, edukasi publik harus menjadi prioritas. Pengendara perlu diberi pemahaman tentang manfaat ABS dan bagaimana teknologi ini dapat menyelamatkan nyawa mereka. 

Kampanye keselamatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk produsen sepeda motor, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat, dapat membantu meningkatkan kesadaran ini.

. . .

Wacana mewajibkan ABS pada sepeda motor di Indonesia merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan keselamatan berkendara. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, manfaat jangka panjang dari penerapan teknologi ini jauh lebih besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun