Meskipun potensi AR dalam pembelajaran sangat besar, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk penerapannya di sekolah dasar di Indonesia:
Keterbatasan Akses Teknologi: Â Tidak semua sekolah dasar di Indonesia memiliki akses ke perangkat teknologi yang diperlukan untuk menjalankan AR, seperti tablet atau smartphone dengan spesifikasi yang memadai. Kesenjangan digital antara sekolah di perkotaan dan pedesaan juga menjadi hambatan utama.
Biaya Implementasi: Mengadopsi teknologi AR memerlukan investasi yang signifikan, baik dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, maupun pelatihan guru. Sekolah-sekolah yang memiliki anggaran terbatas mungkin kesulitan untuk menerapkan teknologi ini.
Pelatihan Guru: Penerapan AR dalam pembelajaran membutuhkan guru yang terlatih dan terbiasa dengan teknologi tersebut. Namun, banyak guru di Indonesia mungkin belum memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk memanfaatkan AR secara efektif dalam proses belajar mengajar.
Kurangnya Konten Lokal: Sebagian besar konten AR yang tersedia saat ini berasal dari luar negeri dan mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kurikulum atau konteks budaya Indonesia. Pengembangan konten lokal yang relevan menjadi tantangan penting yang harus diatasi.
4. Upaya Mengatasi Tantangan dan Mendorong Inovasi
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas pendidikan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendorong penerapan AR di sekolah dasar di Indonesia antara lain:
Pengembangan Infrastruktur Teknologi: Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk meningkatkan akses teknologi di sekolah-sekolah dasar, terutama di daerah terpencil. Program bantuan perangkat teknologi atau pengembangan jaringan internet di sekolah dapat menjadi langkah awal yang penting.
Pelatihan Guru: Pemerintah perlu menyediakan program pelatihan yang berkelanjutan bagi guru-guru di sekolah dasar agar mereka dapat menguasai teknologi AR dan menerapkannya dengan efektif dalam pembelajaran. Pelatihan ini bisa dilakukan melalui workshop, kursus online, atau kemitraan dengan perusahaan teknologi.
Pengembangan Konten Lokal: Pengembang teknologi di Indonesia dapat berkolaborasi dengan ahli pendidikan untuk menciptakan konten AR yang relevan dengan kurikulum nasional. Konten lokal ini dapat membantu memastikan bahwa AR digunakan untuk mendukung pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi siswa di Indonesia.
Pendekatan Bertahap: Penerapan AR di sekolah dasar dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dengan proyek percontohan di beberapa sekolah. Pengalaman dari proyek percontohan ini dapat digunakan untuk mengembangkan panduan dan strategi implementasi yang lebih luas.