Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Mental Anak-Anak di Daerah Pesisir Indonesia

16 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:03 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kehidupan di Pesisir Pantai (Sumber:freepik.com)

Perubahan iklim merupakan fenomena global yang semakin mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dampak perubahan iklim pada kesehatan fisik, seperti peningkatan risiko penyakit, bencana alam, dan kerusakan lingkungan, sering menjadi fokus perhatian. Namun, salah satu aspek yang kurang mendapat perhatian adalah dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental, terutama pada anak-anak di daerah pesisir yang rentan terhadap bencana alam dan perubahan lingkungan. 

1. Dampak Perubahan Iklim di Daerah Pesisir Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki banyak wilayah pesisir yang menjadi rumah bagi jutaan penduduk. Daerah pesisir ini rentan terhadap berbagai dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan air laut, peningkatan intensitas badai, dan abrasi pantai. Anak-anak yang tinggal di daerah pesisir ini sering kali menjadi korban dari dampak-dampak tersebut.

Bencana alam seperti banjir, badai, dan tsunami, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, tidak hanya merusak infrastruktur fisik, tetapi juga menghancurkan komunitas dan kehidupan sehari-hari. Anak-anak, sebagai kelompok yang paling rentan, sering kali mengalami trauma akibat kehilangan rumah, keluarga, dan lingkungan yang aman.

2. Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Mental Anak-Anak

Kesehatan mental anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Ketika lingkungan ini terganggu oleh bencana alam dan perubahan iklim, anak-anak dapat mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, dan depresi. Anak-anak yang menyaksikan kehancuran rumah mereka, kehilangan anggota keluarga, atau harus mengungsi ke tempat lain, sering kali mengalami trauma yang mendalam.

Dalam jangka panjang, trauma ini dapat berdampak pada perkembangan psikologis anak-anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun rasa aman dan percaya diri, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar, berinteraksi sosial, dan berkembang secara emosional. Dalam kasus yang lebih parah, trauma ini dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang memerlukan intervensi psikologis khusus.

3. Faktor-Faktor yang Meningkatkan Kerentanan Anak-Anak di Daerah Pesisir

Anak-anak di daerah pesisir Indonesia menghadapi berbagai faktor yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap dampak perubahan iklim, baik secara fisik maupun mental. Beberapa faktor ini antara lain:

Keterbatasan Akses pada Layanan Kesehatan Mental: Banyak daerah pesisir yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental. Kurangnya psikolog, psikiater, dan fasilitas kesehatan mental di daerah-daerah terpencil membuat anak-anak yang mengalami trauma sulit mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

Kemiskinan dan Ketidakstabilan Ekonomi: Banyak keluarga di daerah pesisir yang hidup dalam kemiskinan, yang diperparah oleh dampak perubahan iklim. Ketidakstabilan ekonomi ini dapat meningkatkan stres di lingkungan keluarga, yang kemudian mempengaruhi kesehatan mental anak-anak.

Kehilangan Identitas dan Budaya: Perubahan iklim sering kali mengancam cara hidup tradisional komunitas pesisir. Kehilangan lingkungan dan budaya yang mereka kenal dapat menyebabkan anak-anak merasa kehilangan identitas, yang mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.

4. Pentingnya Intervensi Psikososial

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental anak-anak di daerah pesisir, diperlukan intervensi psikososial yang komprehensif. Program-program yang fokus pada pemulihan psikologis anak-anak pasca-bencana, serta pendidikan dan dukungan bagi keluarga dan komunitas, sangat penting untuk membantu anak-anak pulih dari trauma dan membangun kembali rasa aman mereka.

Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah dengan melibatkan sekolah-sekolah sebagai pusat dukungan psikososial. Guru-guru dapat diberikan pelatihan untuk mengenali tanda-tanda stres dan trauma pada anak-anak, serta cara memberikan dukungan yang tepat. Selain itu, program-program yang mengajarkan keterampilan hidup, seperti cara menghadapi stres dan membangun rasa percaya diri, dapat membantu anak-anak mengembangkan ketahanan mental.

5. Peran Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat

Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) memiliki peran penting dalam mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental anak-anak di daerah pesisir. Pemerintah perlu memperkuat sistem kesehatan mental di daerah-daerah terpencil, termasuk dengan menyediakan fasilitas kesehatan mental yang memadai dan meningkatkan akses terhadap layanan psikologis.

Selain itu, program-program mitigasi perubahan iklim yang melibatkan komunitas pesisir dapat membantu mengurangi risiko bencana dan membangun ketahanan komunitas. Ketika komunitas merasa lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim, anak-anak juga akan merasa lebih aman dan terlindungi.

LSM juga dapat berperan dalam menyediakan dukungan psikososial dan program pemulihan bagi anak-anak yang terkena dampak bencana. Melalui kerja sama dengan pemerintah dan komunitas lokal, LSM dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan psikologis anak-anak.

Perubahan iklim memiliki dampak yang luas, tidak hanya terhadap lingkungan fisik tetapi juga terhadap kesehatan mental, terutama pada anak-anak di daerah pesisir Indonesia. Dampak psikologis dari bencana alam dan perubahan lingkungan dapat menjadi masalah serius bagi perkembangan anak-anak, jika tidak segera ditangani dengan baik.

Untuk itu, perlu ada upaya terpadu dari pemerintah, LSM, sekolah, dan komunitas untuk memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak yang terkena dampak perubahan iklim. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak di daerah pesisir Indonesia untuk mengatasi trauma mereka dan membangun masa depan yang lebih cerah di tengah tantangan perubahan iklim yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun