Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eco-Anxiety: Ketakutan Akan Krisis Lingkungan dan Bagaimana Menghadapinya

12 Agustus 2024   11:20 Diperbarui: 12 Agustus 2024   11:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka mungkin merasa sulit untuk menikmati kehidupan karena terus-menerus dibayangi oleh ancaman krisis lingkungan yang semakin mendekat. Rasa putus asa atau pesimisme terhadap masa depan juga bisa muncul, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

Selain itu, eco-anxiety dapat mempengaruhi keputusan-keputusan sehari-hari. Misalnya, seseorang mungkin merasa bersalah karena menggunakan produk plastik sekali pakai, memilih untuk tidak memiliki anak karena khawatir tentang masa depan bumi, atau bahkan menghindari bepergian dengan pesawat untuk mengurangi jejak karbon. Meskipun keputusan ini mungkin didorong oleh niat baik, kecemasan yang mendasarinya bisa menjadi beban emosional yang berat.

Di sisi lain, eco-anxiety juga bisa memicu tindakan positif. Bagi sebagian orang, perasaan cemas terhadap lingkungan mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivisme, mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, atau bahkan memilih karier di bidang keberlanjutan. Dalam hal ini, eco-anxiety bisa menjadi kekuatan pendorong untuk perubahan yang baik, asalkan dikelola dengan cara yang sehat.

Cara Menghadapi Eco-Anxiety

Menghadapi eco-anxiety bukanlah tugas yang mudah, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu individu mengelola perasaan cemas mereka dan tetap berkontribusi positif terhadap lingkungan.

1. Edukasi dan Pemahaman: Salah satu cara untuk mengatasi eco-anxiety adalah dengan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang perubahan iklim dan isu-isu lingkungan lainnya. Edukasi yang baik dapat membantu individu memahami apa yang sebenarnya terjadi, langkah-langkah apa yang dapat diambil, dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam skala yang lebih besar. Pemahaman ini juga bisa mengurangi perasaan tidak berdaya dan memberikan rasa kendali atas situasi.

2. Terlibat dalam Aksi Nyata: Bergabung dengan gerakan lingkungan atau organisasi yang berfokus pada keberlanjutan dapat membantu mengurangi kecemasan. Tindakan nyata, seperti menanam pohon, mengurangi sampah plastik, atau berpartisipasi dalam kampanye lingkungan, dapat memberikan rasa tujuan dan pencapaian. Ketika individu merasa bahwa mereka berkontribusi untuk perubahan positif, kecemasan mereka cenderung berkurang.

3. Praktik Mindfulness: Mindfulness atau kesadaran penuh adalah teknik yang efektif untuk mengelola kecemasan. Dengan berfokus pada saat ini dan mengurangi pikiran-pikiran tentang masa depan yang penuh ketidakpastian, individu dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Meditasi, pernapasan dalam, dan teknik relaksasi lainnya dapat membantu meredakan perasaan cemas.

4. Membangun Komunitas: Berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang lain yang memiliki kekhawatiran yang sama dapat membantu mengurangi beban eco-anxiety. Komunitas dukungan atau kelompok diskusi dapat menjadi tempat untuk berbagi strategi, memberikan dorongan, dan merayakan kemenangan kecil bersama. Keterhubungan dengan orang lain dapat memberikan rasa solidaritas dan mengurangi perasaan isolasi.

5. Menjaga Keseimbangan: Penting untuk diingat bahwa menjaga keseimbangan antara keterlibatan dalam isu-isu lingkungan dan merawat kesehatan mental sendiri adalah kunci. Mengambil jeda dari berita atau aktivitas lingkungan yang intens, beristirahat, dan menikmati kegiatan lain yang menyenangkan bisa membantu meredakan kecemasan dan memperbarui energi untuk terus berjuang.

Eco-anxiety adalah respons emosional yang semakin umum di tengah krisis lingkungan global. Meskipun kecemasan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, dengan pendekatan yang tepat, itu juga bisa menjadi motivasi untuk tindakan positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun