Kendaraan terbang listrik saat ini bergantung pada baterai, yang memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas energi dan waktu pengisian. Teknologi baterai harus berkembang lebih jauh untuk memberikan daya yang cukup untuk penerbangan jarak jauh dan frekuensi tinggi tanpa sering memerlukan pengisian ulang.
5. Penerimaan Publik:
  - Penerimaan publik juga menjadi faktor penting. Banyak orang mungkin skeptis atau khawatir tentang keselamatan, kebisingan, dan dampak lingkungan dari kendaraan terbang. Edukasi dan transparansi dalam pengembangan teknologi ini sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Prediksi dan Timeline Kapan Kendaraan Terbang Bisa Menjadi Kenyataan
Melihat perkembangan saat ini, kendaraan terbang memiliki potensi besar untuk menjadi kenyataan, namun masih memerlukan waktu sebelum kita melihatnya sebagai bagian dari transportasi sehari-hari. Beberapa ahli memperkirakan bahwa kendaraan terbang dapat mulai beroperasi secara komersial pada awal 2030-an di kota-kota besar yang telah mempersiapkan regulasi dan infrastruktur yang diperlukan.
Pada 2020-an, kita mungkin akan melihat lebih banyak uji coba dan pengenalan kendaraan terbang dalam skala terbatas, terutama di kota-kota yang berinvestasi dalam mobilitas udara perkotaan. Namun, adopsi massal kemungkinan akan memerlukan waktu lebih lama, tergantung pada kemajuan dalam regulasi, teknologi, dan penerimaan publik.
Kendaraan terbang telah berkembang dari sekadar mitos menjadi peluang nyata untuk masa depan transportasi. Meskipun tantangan yang dihadapi dalam hal teknologi, regulasi, dan infrastruktur sangat besar, kemajuan yang signifikan telah dicapai, dan prospek masa depan tampak menjanjikan.Â
Jika semua hambatan ini dapat diatasi, kita mungkin akan melihat kendaraan terbang menjadi bagian integral dari sistem transportasi kita, membawa perubahan besar dalam cara kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun, hingga saat itu tiba, kendaraan terbang tetap menjadi simbol dari ambisi dan inovasi manusia yang tiada henti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H