Rendahnya konsumsi ikan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Ikan mengandung protein berkualitas tinggi, asam lemak omega-3, serta berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Kekurangan asupan ikan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti stunting pada anak-anak, defisiensi gizi, dan meningkatnya risiko penyakit jantung pada orang dewasa.
2. Ekonomi Lokal
Dampak ekonomi juga signifikan, terutama di daerah-daerah penghasil ikan. Jika permintaan ikan rendah, nelayan dan pekerja di sektor perikanan bisa kehilangan mata pencaharian. Ini akan berdampak pada ekonomi lokal, mengurangi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
3. Sosial dan Budaya
Secara sosial dan budaya, rendahnya konsumsi ikan dapat menyebabkan hilangnya warisan kuliner yang berbasis ikan. Kuliner tradisional yang menggunakan ikan sebagai bahan utama bisa terancam punah jika generasi muda tidak lagi mengonsumsinya. Selain itu, masyarakat juga bisa kehilangan koneksi dengan kekayaan alam laut yang dimiliki Indonesia.
Solusi untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan
1. Kebijakan dan Program Pemerintah
Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui kebijakan dan program yang efektif. Subsidi harga ikan, kampanye edukasi tentang manfaat gizi ikan, serta promosi kesehatan adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Program seperti "Gemarikan" (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) perlu diperluas dan diintensifkan untuk mencapai masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
2. Peran Sektor Swasta
Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mendukung industri perikanan dan mempromosikan konsumsi ikan. Inovasi produk, pemasaran yang menarik, dan kerjasama dengan pemerintah dalam program-program peningkatan konsumsi ikan dapat membantu mencapai tujuan ini. Sektor swasta dapat memperkenalkan produk-produk ikan olahan yang praktis dan menarik bagi konsumen.
3. Peningkatan Infrastruktur