Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Analisis Ekonomi, Apakah Insentif untuk Mobil Hybrid Merupakan Investasi yang Bijak?

19 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   10:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil hybrid. (Dok. TAM via kompas.com)

Penghematan energi dan peningkatan ketahanan energi nasional juga dapat dihitung sebagai manfaat ekonomi langsung. 

Selain itu, pertumbuhan industri otomotif dan teknologi terkait dapat menghasilkan manfaat ekonomi dalam bentuk peningkatan PDB dan penciptaan lapangan kerja.

Biaya Insentif

Biaya insentif, baik dalam bentuk pengurangan pajak, subsidi langsung, maupun keringanan bea masuk, perlu dihitung secara akurat. Ini termasuk pendapatan pajak yang hilang dan pengeluaran langsung dari anggaran pemerintah.

Pengaruh Jangka Panjang

Manfaat jangka panjang seperti stabilitas ekonomi yang lebih baik karena pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil juga perlu dipertimbangkan. Pengaruh jangka panjang ini dapat memberikan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Pemberian insentif untuk mobil hybrid memiliki biaya yang signifikan, namun juga menawarkan berbagai manfaat ekonomi jangka panjang. 

Pengurangan emisi dan polusi udara, penghematan energi, peningkatan ketahanan energi, serta stimulasi pertumbuhan industri otomotif dan teknologi adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh. 

Untuk memastikan bahwa insentif ini merupakan investasi yang bijak, analisis biaya-manfaat yang komprehensif perlu dilakukan. 

Jika manfaat jangka panjang melebihi biaya insentif, maka pemberian insentif untuk mobil hybrid dapat dianggap sebagai investasi yang bijak bagi pemerintah. 

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun