Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tambang Perusak Lingkungan? Sebaiknya Datang ke Acara Ini

24 Januari 2019   15:52 Diperbarui: 25 Januari 2019   22:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara kemudian ditutup menjelang tengah malam dengan sejumlah pengumuman pemenang lomba yang digelar IMA mulai dari peringatan Hari Tambang ke 73 pada September 2018 lalu.

Sedikit saran

Dokpri
Dokpri
Saya sendiri bukan orang awam untuk dunia tambang ini. Saya sekali pernah mengunjungi lahan tambang besar di Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Saya juga pernah sekali berkunjung ke lokasi reklamasi bekas tambang di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Mata saya benar-benar terbuka tentang manfaat tambang ketika mengetahui dengan jelas mulai dari hulu ke hilir proses tambang hingga menjadi produk yang dipakai sehari-hari. Wawasan saya juga bertambah tentang penanganan lingkungan hidup selama proses penambangan atau setelah tambang itu sendiri ditutup.Tapi saya yakin tidak semua orang mendapat pengalaman yang sama dengan saya sehingga mereka akan menyadari tentang manfaat tambang untuk kehidupan dan masalah lingkungan yang selalu menjadi top of mind kebanyakan.

Tentu tidak bisa semua orang diundang untuk dikirim langsung ke daerah tambang atau bekas tambang. Tapi edukasi lewat media bisa dilakukan. Semisal, lewat film dokumenter, animasi untuk anak, buku cerita bergambar (boleh order ke saya hehehe), aplikasi game di android, lagu-lagu anak tentang tambang. Sehingga pengenalan dunia tambang bisa ditujukan kepada masyarakat sejak dini. Ada baiknya  edukasi tersebut mesti dilakukan secara berkesinambungan.

Event Sahabat Tambang seperti Mining for Life di Museum Geologi ini juga terbilang efektif untuk mengedukasi. Tapi jika digelar dalam waktu lebih lama, bukan sehari, pasti akan lebih banyak masyarakat yang bisa dijangkau. Apalagi kalau acara ini juga dibuat roadshow ke beberapa kota di Indonesia.

Selain itu, ajang lomba yang digelar juga kurang luas terdengar gaungnya. Saya yang selalu mengikuti perkembangan dunia tambang saja tidak tahu informasinya. Padahal saya bisa mengikuti salah satu lombanya. Saya yakin jika makin luas informasinya, akan makin banyak pesertanya, mengingat hadiah yang diberikan relatif besar, total lebih dari Rp100 juta.

Semoga saya bisa lagi menghadiri event seperti Mining for Life dari IMA ini lagi. Masih banyak hal yang ingin saya ketahui di dunia tambang, yang kadang bikin gemes tapi sayang.

@_@

Foto-foto Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun