Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai Lebih Model E-Learning Hybrid di HarukaEdu

3 Juni 2016   13:41 Diperbarui: 3 Juni 2016   13:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lingkungan kantor saya, beberapa karyawan melanjutkan kuliahnya sambil bekerja, ada juga yang mengajukan cuti tanpa tanggungan. Apa hasilnya? Secara jenjang karir tentunya akan semakin lancar. Apalagi yang meneruskan hingga pascasarjana dan doktoral. Saya sendiri bukan termasuk kelompok itu. Dengan latar pendidikan yang ada, boleh dibilang jenjang karir saya mentok di level yang ada sekarang. Walaupun perusahaan tidak pernah menyebutkan dengan jelas misalnya pendidikan tinggi akan memuluskan karir di perusahaan, tapi fakta di lapangan bisa disimpulkan sendiri.

Apakah saya menyesal? Sebagai manusia biasa, tentu ada perasaan cemburu. Namun saya sadari kapasitas akademis saya, terbatasnya waktu yang saya punya (selain pekerjaan kantor, saya juga mengerjakan banyak hal untuk mendapat penghasilan tambahan) , dan prioritas keluarga kami (pendidikan anak, bukan pendidikan orantidak memotivasi untuk kuliah lagi. Sehingga beberapa kali ajakan untuk kuliah lagi sambil bekerja saya tanggapi dengan gelengan kepala. Apalagi saya kerap berpikir tidak akan menggantungkan karir saya selamanya di sebuah perusahaan, dan bidang yang saya geluti merupakan bidang kreatif yang kerap mengesampingkan urusan akademis.

Hasrat ingin melanjutkan kuliah biasanya muncul karena hal lain, misalnya untuk memotivasi anak saya agar kelak mau mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dengan melihat latar belakang pendidikan saya. Bisa juga muncul karena adanya tawaran beasiswa kuliah di luar negeri di depan mata (membayangkan bisa sekalian traveling-- hobi saya). Meskipun demikian saya tidak akan menampik bahwa pendidikan akademis setinggi mungkin itu semakin penting saat ini. Tidak hanya untuk memenangkan persaingan di bidang sumber daya manusia nasional, namun juga regional, mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN yang kian meningkatkan kompetisi SDM.

Seandainya pun saya melanjutkan kuliah, maka saya akan melanjutkan ke kampus yang menggunakan model E-Learning seperti HarukaEdu. Lebih praktis dan memiliki pilihan jurusan dengan kebutuhan saya saat ini. Jika tidak melanjutkan kuliah, saya kemungkinan akan membuat kelas pelatihan menulis lagi dengan model hybrid-- memadukan kelas tatap muka dan on-line.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun