Begitu pula untuk penggemar hiking, telah disediakan hiking track bahkan bisa sampai ke Patahan lembang.
Selain itu, Puncak Bintang memiliki daya tarik tinggi bagi pengunjung yang ingin melihat keadaan kota Bandung di waktu malam karena bemandaikan cahaya. Sebagian pengunjung lainnya justru mengincar saat sunset maupun sunrise yang begitu memesona.
“Bahkan kalau beruntung, jika pagi hari kita bisa melihat lautan awan dari sini. Pengunjung bisa merasakan berdiri di atas awan,” kata Naser Rimbawan dari komunitas Hammocker Jawa Barat yang kerap bertandang ke Puncak Bintang.
[caption caption="Serunya berhammock ria di Puncak Bintang, (Foto:Benny)"]
Keindahan alam Puncak Bintang inilah yang membuat para penggemar fotografi kerap mendatangi tempat ini. Bahkan belakangan juga jadi tempat favorit wara Bandung untuk melakukan pemotretan pranikah.
Satu lagi daya tarik yang bisa dinikmati di Puncak Bintang adalah memetik buah tomat segar di kebun garapan warga setempat. Hanya dengan membayar Rp4.000 pengunjung bisa memetik tomat sendiri sesuai selera sebanyak satu kilogram.
“Saya buka kebun ini untuk pengunjung Puncak Bintang saat lebaran lalu. Sehari bisa sampai 12 orang. Rata-rata memetik satu sampai empat kilogram. Kalau mau dipetikkan juga boleh,” jelas Tini, warga setempat yang memiliki kebun tomat sebelum tiket masuk Puncak Bintang.
Seru juga bisa makan tomat segar langsung dari pohonnya, bukan dari supermarket.
Rencana ke depan, Perhutani berencana mendirikan menara pandang bagi pengunjung di Bukit Bintang. “Saat ini kadang untuk melihat pemandangan kota Bandung masih terhalang. Perhutani akan membuat pandang sehingga pengunjung bisa berdiri melebihi pucuk-pucuk pinus di sini,” jelas Wismo.
Semoga saja semakin tambah usia kian banyak fasilitas yang bisa dilengkapi di Puncak Bintang, primodona baru wisata Bandung.