Tentu saja tahapan minat baca ini tidak selalu berjalan mulus. Serbuan gadget hingga budaya orangtua yang lebih banyak menghabiskan waktu nonton TV bisa jadi salah satu penghambatnya.
Di Indonesia sendiri, saya bersyukur minat baca anak sepengetahuan saya terus meningkat. Sebagai praktisi penerbitan, saya tahu pasti angka penjualan buku-buku anak yang terus menanjak. Di sisi lain, kita bisa melihat jumlah judul buku anak di toko buku pun kian marak. Semoga, krisis minat baca anak yang terjadi di Jerman tidak merambat ke Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H