Dengan mengenal teknologi, seni, dan budaya dari bangsa lain, tentu kita memperoleh manfaat yang begitu besar. Kita bukanlah negara primitif yang harus menolak semua pengetahuan dari luar. Bila kita pikirkan baik-baik, langkah pertama dari teknik invasi itu sama sekali tidak merugikan kita. Namun justru sangat menguntungkan kita karena kita dapat mengenal teknologi-teknologi, seni dan budaya yang dapat kita gunakan untuk berkembang.
Sekarang coba kita lihat negara China. Mereka tidak punya inovator-inovator hebat seperti Bill Gates atau Steve Jobs yang dapat menginvasi dunia. Namun tanpa para inovator hebat itu, mereka berhasil menjadi salah satu penjajah modern yang menjual produk-produknya kepada kita.
Tentu langkah ketiga mereka lebih kejam daripada sekedar menjual mahal produk mereka. Produk-produk buatan China yang sering kita pakai, justru lebih murah dari produk negara lain. Namun mereka tetap meraup keuntungan dengan menurunkan kualitas barang. Tentu tidak semua produk dari China seperti itu. Hanya sebagian besar saja. Namun produk yang memiliki kualitas baik sekalipun, pasti dijual dengan harga yang begitu mahal.
Jadi, tindakan apa yang harus kita ambil untuk melawan para penjajah modern ini? Tentu kita tidak bisa mengusir mereka begitu saja. Bila kita dijajah secara modern, maka kita pun juga harus melawannya secara modern.
Salah satu solusi yang bisa lakukan adalah dengan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang kita dapat dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Apakah kita mampu melakukan hal itu? Bukan hanya mampu, tapi beberapa dari kita sudah melakukan perlawanan ini dan berhasil.
Apakah pembaca pernah menggunakan Kaskus, Detik.com, blibli, atau situs-situs buatan Indonesia lainnya untuk bertransaksi, bertukar informasi ataupun untuk sekedar hiburan? Atau apakah pembaca pernah memainkan game buatan Indonesia? Apakah pembaca pernah membaca buku komik buatan orang Indonesia yang menggunakan teknik menggambar ala Jepang?
Ya, berbagai pengetahuan luar yang sudah kita terima tentang media sosial, game, seni, budaya dan teknologi sudah berhasil diterapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, bahkan generasi muda Indonesia sudah cukup cerdas untuk dapat berinovasi, memunculkan ide-ide baru yang dapat digunakan untuk bersaing dengan inovator hebat dari negara asing.
Banyak dari saudara kita yang tanpa kita sadari sedang berjuang melawan para penjajah modern ini. Mereka tidak ingin Indonesia bergantung pada negara lain dan terjajah. Para pejuang ini berusaha mencukupi kebutuhan hidup kita dengan produk-produk lokalnya yang membanggakan.
Apakah kita mau menyia-nyiakan usaha keras mereka dengan mengabaikan produk lokal? Apakah kita tidak mau merdeka lagi, bebas dari segala ketergantungan dengan para penjajah modern?
Sudah saatnya kita tidak menjadi negara konsumen lagi! Sudah saatnya kita mandiri! Indonesia bisa!
Dukung para pejuang kita dengan menggunakan produk dalam negeri.