Mohon tunggu...
Benni Sang Senja
Benni Sang Senja Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam putih kehidupan

Pengelana yang hanya singgah sejenak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Segala Hal tentang Kopi

14 Februari 2022   14:41 Diperbarui: 14 Februari 2022   15:38 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini aku akan mencoba menuliskan berbagai puisi dengan tema Kopi, Selamat menikmati.

-Puan Peracik Kopi-

Telah kau racik segala pahit getir dalam air yang beri hidup

Telah kau seduh semua keluh pada secangkir harap

Telah kau benamkan ragu dalam waktu hingga jadi abu

Kini kau bebas berkelana dengan langkah kecilmu, Berlarilah

-Serambi-

Diserambi kayu aku duduk berteman secangkir kopi 

Sesekali di kejauhan aku mendengar kau merencanakan perpisahan dengan senja

Ditemani protes derit kayu dari kursi malasku yang kuayun beradu dengan lantai papan tua

Diserambi aku menatap di kejauhan bayangmu pudar.

-Seduh-

Aku rindu pada kopi yang kau seduh

Saat sejenak aku berteduh di serambi rumahmu

Aku rindu berkeluh tentang segala ragu

Pada tatapmu yang sendu

Aku rindu mengadu kala semua jadi gaduh

Pada senyummu yang beri teduh

-Narasi Kopi-

Hidup itu seperti kopi

Sesederhana pria tua menyeduhnya dengan air panas di kaki gunung

Lalu menyeruputnya sebelum dingin memeluknya

Tapi terkadang kita membuatnya menjadi rumit

dengan beragam teknik, french press, pour over, vietnam drip, aeropress

dan banyak teknik lainnya yang sering kali kita pun tak memahaminya

Lalu kita duduk, menunggu dan menyeruputnya

Banyak hal yang kita bayar mahal untuk sesuatu yang tidak kita pahami.

-Di taman, Kopi dan Puisi berjanji-

Aku akan mengajakmu ke taman yanbg baru ditinggal embun terurai

Ditaman kau bermain dengan kopimu dan menyeduhnya untuk kita

Dan aku terbaring tenggelam dalam sebuah buku.

Lalu balas secangkir kopimu akan kugoreskan baris aksara puisi untukmu

Ditaman kopi dan puisi kita membuat janji

-Kopi Dingin-

Pernah kubisikan padamu di sore yg tdk ramah pada kita, 

Kita biarkan kopi menjadi dingin di gelas hitam itu,

Gerimis pun iba pada air mata di tepi pisah. 

Bisu mengadu, beku, kopi itu membeku, hati itu kelu. Lagu itu menjadi syahdu

-Jatuh-

Ku jatuh cinta pada caramu menerjemahkan luka. 

Sebuah bayang menari dan terjatuh pd secangkir kopi senja.

-Keping-

Kau goreskan syair luka pada sebuah gelas kopi 

Lalu kau hempaskan pada senja 

hingga pecah berkeping. 

Sebuah ingatan tentang tentang kita dalam kepingan gelas kopi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun