Sampai-sampai H. Firman Bintangberseloroh," Siapa bilang bikin film susah.. Buktinya Nayato mungkinfilmnya uda 100 an, lebih, Â " ujar Ketua Umum PPFI itu. Nayato yangduduk disamping Firman Bintang hanya terkekeh.
Sejenak kemudian, Â Nayatobercerita tentang film terkininya itu, Â yang dibintangi oleh CassandraLee, Â Randy Martin, Â Yuriko dan Devy itu. Â Film yangdiperlakukan seperti anaknya sendiri, sebagaimana filmnya yang lain itu, Â akanmenyasar penonton remaja. Â Dan sebagaimana film-filmnya terdahulu, hampirsemuanya menyasar penonton remaja.
"Kira-kira ada sekitar 120an judul film yang sudah saya garap, Â dari 2004, Â film Soul, "ujar Nayato. Â Dan hampir 80 persen bergenre horror. Â Dia mengakui, sebagai manusia, Â tentu saja ada titik jenuh, Â "Kalaujenuh pulang kampung ke Taiwan. " imbuh pria kelahiran 1968 di Aceh itu. Sekarang setahun ratarata 4-5 film dia sutradarai. Â Dulu per tahun, bahkan pernah 12 film diasutradarai.
Apakah membesut 12 film dalamsetahun mampu membuatnya menjaga kualitasnya? Dia mengakui tentu sulit untukmenjaga kualitasnya,  untuk itu dia  bekerjasama dengan tim, yangdiabangun. Buktinya,  sejumlah asisten sutradara yang pernah bekerjadengannya,  saat ini telah menjadi sutradara mapan.  Seperti JoeSanjaya,  Chisca Doppert, dan beberapa nama lainnya.
Nayato berujar, Â padaawalnya dia tidak terlalu ingin menjadi sutradara. "Karena kesel dimarahinmulu ama sutradara. Â Kalau jadi sutrdara bisa marahin orang," ujarnyaterkekeh. Menurut dia, Â membuat film horor paling gampang, jikadibandingkan dengan membuat film drama percintaan atau drama komedi. "Kalau nggak serem, Â musiknya dibantu dikencengin. Â Kalaudrama atau komedi, ga dapet feel nya, Â selesai", katanya.
Menurutnya, idealnya membuat satujudul film seharusnya membutuhkan waktu syuting atau pengambilan gambarnya sajaselama sebulan. Â "Tapi karena bujetnya mepet, Â saya bikindelapan hari. Kalau saya bikin sebulan bisa bonjrot bujetnya. Kalau satu bulan, perhitungannya, Â sehari 3 scene. Â Karena ngatur pencahayaan, dan lainlain".
Karena seharusnya sebelum berangkat ke lokasi syuting, semuanya harusnya sudah matang. Termasuk skenarionya". Karena sekeyakinannya, "Film ujung ujungnya bercerita. Film sebagus apapun kalau ceritanya ga bagus, bakal ditinggal penontonnya," tekannya.
Kalau pun terpaksa dia membuat film tanpa skenario, dia harus tetap melibatkan asisten sutradara yang kuat, "Untuk ngingetin, menjaga contuinity cerita dan pengadeganan dan lainlain. Karena saya harus mikirin kualitas dan sebisa mungkin bisa diterima publik filmnya".
Nayato menambahkan, kalau suatu saat Sudah tidak dipakai produser, "Saya akan membikin film sediri. Karena saya terlalu cinta membuat film. Kalau ada duit, krunya banyak. Kau ga ada duit, saya bikin sendiri. Mainkan sendiri, tonton sendiri," katanya serius.
Firman Bintang bersakai, sudah tidak terhitung film yang diabuat bekerjasama dengan Nayato, "Dan jangan dihitung. Selama ini semua film dengan Nayato, Alhamdulilah mendapatkan sambutan dari masyarakat. Masih ada empat film lagi ke depannya, setelah film ini," ujar pemikir dan pekerja film senior itu.