Anis juga merupakan 100 Tokoh Intelektual Muda Dunia versi Majalah Foreign Policy dari Amerika Serikat di tahun 2009. Dan kini Anis Baswedan telah menjadi orang nomor satu di DKI sebagai Gubernur Ibukota Indonesia yang menjadi impian banyak politisi.
Â
Lalu setelah menjadi DKI-1, apakah Anis akan mengikuti jejak pendahulunya untuk  mengikuti kontestasi di Capres 2019  nantinya?
Kita coba flash back sejenak keputusan apa yang diambil oleh seorang Anis pada tahun 2014 saat terjadi gelaran Pilpres 2014.
Dengan segudang presetasi dan tingkat intelektual yang dimiliki tiba-tiba seorang Anis lebih memilih untuk mendukung Pasangan Capres Jokowi - JK sekalipun Anis pernah mengikuti Konvensi Capres dari Partai Demokrat dimana partai ini akhirnya merapat ke kubu Prabowo -- Hatta.
Ada apa dengan Anis, apa yang dilihat oleh beliau kelebihan seorang Jokowi,
Inilah statemen Anis yang telah direkam oleh banyak media main stream maupun berita2 online
Saya memilih Jokowi yang berpasangan dengan JK, karena saya tidak mempunyai beban moral untuk memilih mereka. Jawaban yang sangat sederhana namun sangat menyentuh terutama bagi kaum muda yang masih galau atau belum bisa melihat jatidirinya sendiri.Begitulah jawaban pada setiap wawancara yang beliau sampaikan
Anis juga mengatakan saat beliau diwawancarai oleh salah satu harian : Republika tanggal 23 Mei 2104. Menurutnya PASANGAN JOKOWI-JK MERUPAKAN PASANGAN KEKUATAN YANG IDEAL, karena pasangan ini merupakan pasangan kombinasi pembaharuan yang mempunyai potensi besar memunculkan terobosan-terobosan yang besar kedepan
Keputusan Anis untuk mendukung pasangan Jokowi-JK dilakukan begitu cepat, Anis menyatakan :
"Semua ini berjalan amat cepat, tapi itulah hidup, kita memang selalu siap dan berani ambil pilihan lalu hadapi," ujar dia secara pasti"