Tapi apakah memang itu motif Yudas menyerahkan Yesus?  Apapun motifnya, nama Yudas sudah terpatri sebagai seorang pengkhianat.  Yudas mungkin saja pengkhianat Yesus Kristus yang paling terkenal.  Tapi pastinya, bukanlah pengkhianat yang terakhir.  Saya teringat Susaku Endo, penulis novel  dari Jepang, yang karyanya sering bertemakan pengkhianatan.  "Silence" adalah novel Endo yang sudah saya baca dan tonton filmnya. Â
Endo tergetar ketika membaca kisah para martir Kristiani. Â Tapi Endo heran karena tidak pernah ada kisah para pengkhianat Kristiani. Â Bagaimana mungkin? Â Sementara, menurut Endo, pesan yang paling kuat dari Yesus Kristus adalah cinta-Nya yang melimpah, bahkan untuk -- terlebih untuk, orang-orang yang mengkhianati-Nya. Â Bukankah massa yang menyambut Yesus masuk Yerusalem sambil berteriak "Hosanna!" (artinya : tolong, selamatkan kami), adalah massa yang beberapa hari kemudian meneriakkan, "Salibkan dia!". Â Toh, salah satu kalimat terakhir Yesus, adalah, "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Â Â
Bukankah Petrus juga seorang pengkhianat ketika menyangkal Yesus? Â Tapi, toh, Yesus setelah bangkit menerima Petrus, bahkan menjadikannya sebagai pionir komunitas pengikut Yesus.Â
Pdt. Ayub Yahya dalam kata pengantar buku "Mengapa harus salib", menuliskan, "Salib adalah misteri. Â Tidak terjangkau otak manusia. Â Bagaimana mungkin Allah mengizinkan Kristus menempuh jalan laknat itu?! Â Tidak adalah jalan lain?! Â Maka, pun ketika ribuan lembar buku dan ratusan judul lagu ditulis untuk mengungkapkannya, "mengapa harus salib?" tetap akan menjadi pertanyaan. Â Tanpa jawaban yang memuaskan. Â Namun itu baik. Â Dengan begitu manusia akan terus tertantang, terpacu dan terdorong untuk menggumulinya, menggelutinya. Â Bukankah manusia adalah makhluk yang selalu pengin tahu? Â Semakin sesuatu itu "gelap", semakin pula ia tertarik untuk mendekatinya....Oleh karena itu, salib bukan lagi benda asing tanpa makna, tetapi jalan kita untuk datang lebih dekat kepada-Nya. Â Sebuah "strategi" Allah yang brilian? Â Bisa jadi."
Spiritualitas Kristiani dalam Rock Opera JCS
Apapun penilaian saya mengenai makna dan substansi Rock Opera JCS, penampilan komunitas SMA Kolese Gonzaga sangat luar biasa, dan harus diapresiasi. Â Yesus yang ditampilkan memang tidak sama seperti yang ada dikisahkan dalam Injil. Â Saya sadar, Rock Opera JCS adalah hiburan massa. Â Tapi saya rasa, ada juga sipiritualitas Kristiani yang mencuat darinya.Â
Medio April 2024.
Penulis adalah awam, umat GKI Kebayoran Baru, Jakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI