Mohon tunggu...
Benjamin Simatupang
Benjamin Simatupang Mohon Tunggu... Lainnya - Ayah, suami dan anak

Just keep swimming!

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Rock Opera Jesus Christ Superstar: Sympathy for Judas?

21 April 2024   01:01 Diperbarui: 21 April 2024   01:06 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://maribethbarber.com/2021/06/07/in-which-i-review-silence-the-book-the-film/

Saya merasa agak 'terganggu' dengan penggambaran Yesus di adegan itu.  Tapi, so what?  Naskahnya, kan memang seperti itu.  Just enjoy the show, bro!  

Tema inti Rock Opera JCS : Judas only want to know!

Menurut sang kreator, tema kunci Rock Opera ini ada dalam salah satu baris lagu "Superstar" yang dinyanyikan Yudas Iskariot.  Yudas memang menempati peran sentral dalam Rock Opera ini.  Dialog/nyanyian Yudas bahkan lebih banyak daripada bagian Yesus.  Lirik/dialog Yudas yang merupakan inti Rock Opera ini adalah : "Don't get me wrong, I only want to know". 

Apa yang Yudas ingin ketahui/minta kepastian?  Yudas mempertanyakan banyak hal mengenai Yesus.  Terutama mengenai identitas, tujuan, serta timing kehidupan Yesus di bumi.

Berbagai pertanyaan itu juga terasa seperti gugatan : "Jesus Christ...Who are you? What have you sacrificed?  Jesus Christ Superstar, do you think you're what they say you are?  Did you mean to die like that?  Was that a mistake?  Why'd you choose such a backward time and such a strange land?"

Yesus sendiri tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Yudas.  Yang bertanya memang bukan Yudas secara fisik, karena Yudas sudah mati bunuh diri karena tenggelam dalam penyesalan.  Yudas datang dalam bentuk roh (sinopsis dalam buku acara menuliskan: "Sebelum Yesus disalib, roh Yudas kembali dan bertanya apakah kedatangan-Nya merupakan bagian dari rencana Ilahi").  Saya sadar, bagian ini tidak ada dalam Injil.  Toh, di adegan ini, saya justru menikmati pertunjukan tersebut, termasuk juga bombardir pertanyaan yang diajukan Yudas.        

Dialog/nyanyian Yudas, memang terasa membuat penonton menggugat alasan kedatangan dan kematian Yesus.  Apa benar Yesus datang untuk menebus dosa manusia?  Peran Yudas yang umumnya digambarkan pengkhianat keji tanpa perasaan (bahkan dalam Injil Yohanes 6 : 70 -- 71, disebutkan Yesus berkata, "Namun, salah seorang di antara kamu adalah Iblis.  Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot.") dalam Rock Opera JCS berperan sebagai orang yang rasional dan penuh kalkulasi cermat.  Yudas dalam Rock Opera JCS merupakan tangan kanan Yesus, dan kerap menegur Yesus karena dipandang terperangkap di tengah kemauan massa yang ingin menjadikan Yesus sebagai Mesias. 

Lalu kenapa Yudas kemudian "menjual" Yesus?  Saya teringat tulisan Pdt. Eka Darmaputera, yang berjudul "Yudas datang berkunjung" (dalam buku "Mengapa harus salib?").  Pdt. Eka melakukan wawancara secara imajiner dengan Yudas Iskariot yang datang ke GKI Bekasi, tempatnya menggembalakan umat.  

https://www.library.gkigadingserpong.org/
https://www.library.gkigadingserpong.org/
Dalam dialog imajiner tersebut, Yudas menyatakan motifnya menjual Yesus adalah, "Itu cuma taktik agar Yesus ditangkap.  Saya pikir, Yesus pasti akan melawan, dan pasti mampu melepaskan diri.  Dan dengan begitu saya memaksa Yesus bertindak!"  Tapi, ternyata, Yesus tidak bertindak sesuai skenario Yudas.  Yesus malahan terlihat sebagai Allah yang lemah, tak berdaya, tidak melakukan perlawanan, dan mati disalib. 

Setelah menonton Rock Opera JCS dan membaca naskahnya, saya jadi agak bersimpati dengan Yudas.  Terpikir, mungkin Tim Rice dan Andrew Lloyd Webber sengaja menjadikan Yudas sebagai tokoh sentral, untuk mengingatkan, bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Yudas, adalah hal yang justru diperlukan untuk menggugah iman, untuk tidak hanya mengulang-ulang slogan "Jesus is the answer", tapi berupaya menemukan makna substantif secara spiritual atas salib Kristus.  Bahwa iman bukan hanya memberikan jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang sukar dijawab pasti, tapi iman juga diperlukan untuk mempertanyakan jawaban-jawaban yang dianggap sudah baku dan terasa kaku.    

Salib : sebuah strategi Allah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun