Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto2
Benito Rio Avianto2 Mohon Tunggu... Guru - Dosen MK Statistika, Ekonomi indonesia, Metodologi Penelitian, & Metode Penelitian Kuantitatif

Love to share some issues on ASEAN, economy, humanity, palm oil, statistics

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kondisi Beberapa Indikator Makroekonomi Terpilih Negara Anggota ASEAN pada Masa ASEAN-Indonesia Chairmanship 2023

8 Februari 2023   16:19 Diperbarui: 14 Maret 2023   15:01 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 

 

Sources     ASEAN Macro-economic Database, ASEAN Merchandise Trade Statistics Database, ASEAN Foreign Direct Investment Statistics Database

 

Terdapat beberapa indikator makro ekonomi untuk melihat kemajuan/kondisi suatu negara/kawasan.  Pada artikel kali oini, penulis memilih 4 indikator ekonomi makro yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian suatu negara yakni pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan penanaman modal asing (PMA). Keempat indikator tersebut diharapkan dapat memberi informasi keterbandingan antara AMS.

4.1. Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Sekretariat ASEAN tahun 2023, pada tahun 2021 wilayah ASEAN memliki tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4%.   Pertumbuhan ekonomi dapat dimaknai naiknya pendapatan dari munculnya kenaikan produksi barang dan jasa.  Pertumbuhan ekonomi ASEAN sebesar 3,4% dapat dimaknai terjadinya kenaikan pendapatan ASEAN sebesar 3.4% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2020. 

Dari 10 AMS, Singapura memeliki pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 7,6%, diikuti oleh Filipina sebesar 5,6%, dan Indonesia pada posisi ketiga sebesar 3,7%.  Myanmar mengalami konstraksi ekonomi dengan tumbuh negatif sebesar 5,9% yang kemungkinan diakibatkan krisis politik, diikuti Brunei Darussalam yang juga tumbuh negatif sebesar 1,6%, dan Thailand yang tumbuh 1,5%.  Negara Anggota ASEAN lainnya seperti Malaysia, Laos, Kamboja,  dan Vietnam tumbuh dikisaran 2-3%

Melihat kondisi pertumbuhan ekonomi tersebut, Indonesia sebaiknya mesin pertumbuhan ekonominya dengan meningkatkan aktivitas ekonominya yang mempunyai nilai tambah (value add). Sektor andalan ekspor Indonesia seperti otomotif, tekstil, komponen kendaraan bermotor dan furniture, selain komoditas seperti sawit, udang, kopi, karet, dan kakao, perlu terus menerus ditingkatkan nilai tambahnya.

4.2. Tingkat Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan inflasi dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung terus-menerus dan saling berpengaruh satu sama lain. Terdapat banyak cara untuk mengukur laju inflasi, namun dua cara yang paling sering digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Deflator PDB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun