Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto2
Benito Rio Avianto2 Mohon Tunggu... Guru - Dosen MK Statistika, Ekonomi indonesia, Metodologi Penelitian, & Metode Penelitian Kuantitatif

Love to share some issues on ASEAN, economy, humanity, palm oil, statistics

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monitoring Dana Replanting Sawit Menggunakan Teknologi Citra Berbasis Satelit dan ReRemote Sensing Berbasis GeoAI

19 Desember 2022   11:15 Diperbarui: 19 Desember 2022   11:33 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penyelidikan pemanfaatan data penginderaan jauh dari citra satelit Microsoft Bing Maps Very High Resolution (VHR) dan data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) menggunakan metode image processing thresholding untuk mendeteksi dan menghitung pohon kelapa sawit. Kombinasi konversi Hue, Saturation, and Value (HSV), ambang segmentasi Otsu, dan metode deteksi dan penghitungan kontur digunakan dalam pendekatan riset untuk meningkatkan akurasi fitur yang ditangkap dari pohon kelapa sawit. Hasil deteksi selanjutnya dikategorikan ke dalam deteksi kasus terbaik, kasus rata-rata, dan kasus terburuk untuk memahami situasi dunia nyata yang menantang, berdasarkan kualitas citra yang diambil dan hasil prediksi model.

Pada pendekatan monitoring melalui foto citra satelit dan remote sensing ini, maka warna tajuk yang di dapat dari foto udara dan karakteristik tanaman muda, produktif, dan tua, dapat didefinisikan melalui UAV.  Pola dan karakteristik tajuk sawit tersebut akan dimasukan ke dalam Geografi Artificial Intelegence (GeoAI) untuk dipelajari sehingga dapat membaca algoritma pola tanaman sawit. Saat ini GeoAI tengah dikembangkan oleh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang akan berfugsi sebagai kecerdasan buatan untuk menganalisa perkebunan sawit. Melalui pendekatan penerapan teknologi tersebut, maka monitoring dana replanting sawit diharapkan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel).

Rekomendasi

Pengembangan penelitian melalui pendekatan foto dapat dikembangkan di masa mendatang dengan penggunaan foto citra satelit yang lebih baik dan berkualitas tinggi, serta pengembangan berbagai metode selain UAV.  Beberapa metode diluar UAV saat ini tersedia sebagai pilhan menyesuaikan dengan karakteristik tanaman sawit yang akan diteliti. Perlu keterlibatan ahli tanaman sawit dalam mengkatagorikannya.

Kerjasama dan elaborasi antara kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BPDPKS, Kementerian Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pusat Statistik (BPS), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Kementerian Agraria dan tata Ruang, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, dan instansi lainnya akan membuat metode ini makin powefull.

Tidak tertutup kemungkinan untu mengintegrasikan dan mengelaborasikannya dengan data One Map Policy Penerapan One Map Policy ini merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG), sehinga produk ini memiliki asas kepastian hukum, keterpaduan, keterbukaan, kemutakhiran, keakuratan, kemanfaatan, dan demokratis.

Data One Policy Tutupan Kelapa Sawit yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang merupakan salah satu peta tematik untuk dapat dimanfaatkan. Integrasi Foto Citra Satelit, Remote Sensing, GeoAI dan One Policy Sawit dapat diintegrasikan untuk menghasilkan monitoring sawit yang lebih tajam dan akurat dengan cakupan wilayah yang lebih luas terhadap kondisi sawit Indonesia..

Kedepan dapat dikembangkan untuk membentuk Sistem Informasi Sawit Indonesia (SISI) dengan membangun Dashboard Sawit yang berbasiskan teknologi informasi untuk memantau dan mendapatkan data real time sawit, tidak hanya sawit rakyat, tetapi juga sawit plasma dan negara. Dengan demikian pengelolaan sawit Indonesia akan lebih optimal sebagai lokomotif perekonomian Indonesia yang lebih ba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun