Walaupun tembaki dengan timah panas,namun pada saat itu Aidit dikabarkan belum benar-benar mati, lantas tubuh  Aidit yang hampir mampus kemudian dimasukkan ke sumur tua, persis seperti nasib pahwalan revolusi yang gugur dimasukkan ke sumur Lubang Buaya.
Di atas jasad Aidit, para tentara menimbun batu bata sejumlah batang pisang, kayu-kayu kering, tanah, lalu membakarnya untuk menghilangkan jejak Aidit. Sejumlah tentara yang terlibat dalam penembakan itu berjumlah empat orang, ditambah dua kopral pengemudi Jeep. Saat itu, tidak banyak yang tahu jika malam itu Aidit ditembak mati, termasuk tentara Brigade. Mayjen Yasir Hadibroto selalu merahasiakan eksekusi tersebut.
Bahkan, dia melaporkan bahwa abu di atas sumur, hasil pembakaran kayu yang ditumpuk itu sebagai jenazah Aidit yang telah hangus terbakar. Beberapa pihak yang ingin mencari jenazah Aidit pun dibuat kesulitan. Usai eksekusi itu, Mayjen Yasir Hadibroto melapor kepada Soeharto, di Gedung Agung, Yogyakarta. Mendengar laporan itu, Soeharto tersenyum.
Berikut adalah foto sekitar  lokasi  dan sumur yang diyakini sebagai lokasi eksekusi D.N. Aidit di di Kompleks Bank Guna Daya Jalan Merapi, selain digunakan sebagai Lokasi Eksekusi Aidit juga digunakan sebagai lokasi eksekusi anggota-anggota PKI saat dilaksanakanya Aksi Penumpasan PKI.
Banyak dari bangunan ini telah beralih fungsi dari semula berdiri, ada yang menjadi Restoran, Cafe, Bank, Apotek namun sebagian kepemilikanya masih menjadi milik Pemerintah baik Militer maupun Instansi lainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H