Dean berlari sepulang dari masjid, Â nafasnya ngos-ngosan, Â Emak dan Bapak sampai panik dibuatnya.
"Ada apa Dean?"
"Orang-orang sudah mulai mendaftar, Pak. Â Apa Bapak sama Emak tidak mendaftar juga?"
Bapak dan Emak saling berpandangan dengan mimik yang begitu serius dan mulai terlihat pucat.
"Bagaimana, Pak?"
Bapak hanya menghela nafas lalu menarik kursi dan duduk tenang. Â Dean dan Emak menunggu apa yang akan dikatakan Bapak. Merasa bersalah telah membuat orangtuanya seperti itu, Â Dean pun segera meminta maaf dan pamit masuk kamar.
"Bapak takut? Â Emak takut, Pak. Belum siap. Nanti kenapa-kenapa lagi sama Emak, Â kan Bapak sama Dean jadi repot.
"Ya, Â kita bukan menolak tapi melihat kenyataan yang terjadi di berbagai berita memang membuat Bapak juga harus berpikir seribu kali."
Emak dan Bapak yang tadinya akan makan siang jadi tidak berselera lagi.
"Kalau Pak RT datang, apa jawaban kita Pak?"