Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Haiku] Nyalakan Tungku Harapan

1 Januari 2021   22:58 Diperbarui: 1 Januari 2021   23:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

/1/
Sebuah tanya
Pada sebab dan waktu
Memupuk harapan

/2/
Doa bak mantra
Lisan berucap
Pasrah hati

/3/
Semburat pelangi
Dari air langit
Bercumbu bersama mentari

/4/
Hujan
Harapan
Dan kenyataan

/5/
Menengadah langit
Kalungkan elok
Pada dua belas bulan

/6/
Burung terbang
Seruni berkembang
Menanam keyakinan

/7/
Dalam pagi kutitipkan doa
Dua,  empat musim berganti
Berselimut berkah

Swarna

*****

Sekelumit tentang Haiku

jujur saya baru mengenal Haiku beberatus hari yang lalu.
Haiku adalah puisi pendek yang berasal dari Jepang. Walau pendek  ternyata ada metodenya berdasarkan dari WikiHow,

1. Menyampaikan suatu pengalaman

Awalnya Haiku dibuat oleh pujangga Jepang untuk menangkap dan menyaring gambaran-gambaran di alam yang cepat berlalu. Banyak orang Jepang yang berjalan hanya untuk mencari ide Haiku mereka, kegiatan itu disebut dengan "ginkgo".

Haiku temporer,  sudah mulai menggambarkan di luar alam,  seperti tentang rasa dan emosi, hunungan, bahkan politik serta humor.

2. "Kigo" yaitu perubahan musim

Merupakan elemen esensial dalam membuat Haiku.

3. Menciptakan Transisi Topik

Kelihatannya mudah,  tetapi  susunan kata itu harus mencakup berbagai makma,  arti,  transisi, dan mengajak emosi pembaca.

Ada lagi nih kata WikiHow bahwa Haiku menggunakan bahasa sensorik, yang harus dijabarkan secara detail, menunjukkan bukan memberi tahu, harus obyektif.
Dan ternyata Haiku di sebut puisi yang tidak selesai, pembaca yang memyelesaikan sendiri dalam hatinya.

Pantas saat membaca contoh,  terlihat tidak nyambung dan menggantung.

Wah jadi keder saya,  entah Haiku buatan saya di atas sudah sesuai atau belum.

Salam

Awal Januari,  2021

Sumber
https://id.wikihow.com/Menulis-Puisi-Haiku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun