Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Linimasa Kerinduan

24 Agustus 2020   17:41 Diperbarui: 24 Agustus 2020   17:35 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belasan tahun lalu dia hadir untuk menawarkan diri sebagai teman karib dengan tanpa janji
Bisa jadi sekedar bersama, bertegur sapa atau memberi ucapan selamat pagi dan selamat malam

Membuka pintu dan jendela rumah
Menyapu halaman
Kadang menjerang air atau menanak nasi
Semua dia lakukan dengan hati yang tak dapat kuterjemahkan

Aku rasa ini akan menjadi puisi kehidupan terpanjang
Yang menarik mereka perbincangkan di depan abang tukang sayur
Bahkan ketika sarapan

Tahun-tahun berikutnya ada yang datang dan pergi silih berganti
Hanya sekedar menyapa helo dan apa kabar
Ketertarikan sesaat, penuh basa basi
Lalu menghilang dan pergi

Aku bukan awan putih yang indah di langit biru
Atau padi yang menghijau bagai permadani
Aku hanya sekelumit cerita dalam linimasa

Apakah aku merindukan sepenggal perjalanan yang penuh arti?

Dia masih datang, membuka pintu dan jendela  untukku
Membersihkan halaman dan menyiapkan secangkir kopi
Tapi hari ini berbeda
Ada selembar kertas disampingnya

"maukah kamu kujaga di sisa usia ini?"

Beranda, 24 Agustus 2020
Swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun