Saatnya aku melupakanmu menghapus rindu yang abjadnya mulai lepas satu persatu. Melarung semua yang berhubungan denganmu.
Kereta sore akan membawaku pulang, meninggalkan kota sejuta kenangan.
"Permisi, boleh duduk di sini?"
"Silahkan."
"Mau kemana, Mbak?"
"Pulang." aku menjawab singkat saja, malas untuk berbicara dengan orang asing.
Kereta sudah siap aku segera menuju gerbong tempat dudukku. Sengaja aku menumpang yang Ekonomi, agar lebih lama di perjalanan.
Selamat tinggal semua yang ada di kota ini, aku pergi mencari cinta sejati, bila suatu saat terpaksa datang kembali, rasa sakit telah pergi.
"Kita bertemu lagi, Mbak."
Orang yang di ruang tunggu tadi ternyata mendapat duduk berhadapan denganku. Aku mengangguk dan tersenyum. Kuisi waktu perjalanan dengan membaca novel terbaru dari penulis idolaku, Ketika Cinta Bersemi.
Kereta melaju membawa semua berlalu akupun hanyut dalam kisah novel.