Ibu Tri juga menyampaikan juga bahwa ekonomi kerakyatan menjadi misi yang harus dikembangkan ke arah  ekonomi kreatif. Untuk itu UMKM perlu pendampingan agar siap menjadi busines owner.Â
4 permasalahan UMKM harus bisa diatasi antara lain; kualitas produk, standarisasi, pembiayaan, dan pemasaran. Kolaburasi dengan stickholder (media) menumbuhkan ekonomi rakyat agar semakin berkembang. Media soaial.adalah sarana terbaik dalam era digital untuk memasarkan produk UMKM.
Kopiwriting juga dihadiri oleh pengusaha muda bergerak dibidang kuliner asal kota Malang, Dias Satria, pemilik Kopi Jago, membagikan pengalaman usahanya dalam memasuki era ekonomi digital. Meburut Dias, teknologi digital ini membantu dalam banyak hal, mulai dari poin of sales hingga marketing.
Dias mengungkapkan bahwa era ini menuntutnya untuk dinamis mengikuti perkembangan zaman. Begitu pula dengan para pelaku usaha lain untuk selalu update pengetahuan mengenai bisnis karena selera pasar pun akan selalu berubah.
Hal lain yang menjadi prioritasnya yaitu menjalin kerja sama yang baik dengan pihak pendukung usaha yang memberikan manfaat maupun benefit. Salah satunya adalah JNE yang sangat menunjang pengiriman produk kopi miliknya.Â
Menurut Dias, pengiriman JNE memiliki sistem yang baik, simple, harga yang kompetitif dan no drama.
Bapak Adhis selaku head of sales marketing JNE Malang menjelaskan bahwa JNE ikut menunjang dan berpartisipasi untuk perkembangan UMKM, untuk itu membuka program my JNE, JNE working dan JNE Mega Hub. Dijelaskan pula ada tiga pilar perdagangan antara lain payment gateway, merchant dan logistic harus seimbang.
Perkembangan dan pemanfaatan digital dalam ekonomi sudah menjadi keniscayaan dengan berbagai manfaat dan tantangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H