Dêmo hanya mesem mendengar celoteh Jumintul, lalu bartanya pada Juro yang megap-megap kepedesan makan bakso.
"Kerja apa Ro sekarang?"
"He he pekerja sosial Mo, bantuin ibu-ibu PKK ngajari anak-anak balita."
"Wah seneng ya bayarannya pasti gede."
"Sosial Mo, sosial ganti keringat seket ewu sebulan ha ha."
"Waduh lima puluh ribu, buat beli bedak gak cukup Ro."
"Ya iya lah, he he. Seminggu empat hari masuk, pokok e joz lah yang kayak saya, yang penting merem saja mata kalau ada yang jualan barang-barang."
Dêmo pun tepok jidat sambil geleng-geleng kepala.
"Hla iya urusan rakyat belum tuntas ya, masih banyak yang harus dipikir harusnya, kog mau ada gawe mindah ibu kota."
"Oalah Gustiiiii, paringi mboiz!" Serempak ketiganya mengucapkan slogan ala ala mereka sambil tertawaÂ
*tamat*