Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mimpi-mimpi di Siang Bolong

21 Juli 2018   17:15 Diperbarui: 21 Juli 2018   17:27 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari yang riuh

anak sekolah bercerita tentang gurunya

emak-emak cerita harga barang melambung

politisi jalanan ribut soal calon presiden idolanya

 

Mentari semakin tinggi

kuayunkan langkah menuju ke taman kota

ruang terbuka hijau jadi tempat dagangan

pohon dan bunga ternyata semuanya plastik

 

Panas mentari menyergapku

peluh membahasi baju dan seluruh tubuhku

tersaruk-saruk melangkah di jalan setapak

terenyuh oleh hening rumput yang bergoyang

 

Ini negeri penuh dengan  srigala tua lapar

berkedok partai, agama, ideologi nasionalisme

proyek mercu suar pun digantung setinggi langit

mimpi meraih jutaan investor di siang bolong

 

Langkahku terhenti di suatu bangku taman

seorang gelandangan tertidur lelap seperti mati

mungkin dalam tidurnya itu ia tengah bermimpi

bersalaman dengan sang calon presiden idolanya

 

*******

Batam, July 2018. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun