Karena mencintai hal-hal yang tak ternilai
ia telah dicemooh oleh banyak orang yang berilmu:
“apa yang engkau cari wahai pengembara
langkahmu kian jauh mendekat ke pintu neraka!”
Ia terus melangkah sembari menatap langit luas
mensyukuri udara segar yang dihirupnya hari ini
menikmati pemandangan hijau dan kicau burung
tiba-tiba matanya tertuju ke sebongkah batu besar:
“di bidang batu
rumput tumbuh sendiri
kotoran burung”
Lelaki itu termenung di sudut jalan sunyi
menatap ke malam luas yang ada di sekitarnya
matanya yang kosong menyatu dengan kegelapan
dalam kekosongan itu ia berkata:
Sekelompok pencari kebenaran
bagaikan sekawan laron di awal penghujan
mencari api pada lentera yang menyala
Apakah ia tahu makna dan manfaat api itu?
Hal yang membuat nasinya menjadi masak
Ini adalah kekuatan menakjubkan dari alam
melihat langsung dari kaca mata kekuatannya
Membayangkan api tidak membuatku terbakar
membayangkan air tidak membuat hausku hilang
Dalam hakikat makhluk yang fana
kekekalan seperti apa yang engkau inginkan?
Jadilah sekuntum bunga melati
meski ia mengharum dunia hanya sehari
namun abadi dikenal sebagai bunga yang harum
Tanpa membuka pintu diri
mana mungkin bisa masuk ke dalam bunga
Tanpa melihat ke luar jendela
mana mungkin tahu indahnya bulan bersinar
Semakin banyak yang dilihat dan didengar
semakin banyak pengetahuan yang didapat
Semakin banyak hal yang tidak diketahui
semakin dalam tenggelam dalam kebingungan
Dalam kegelapan dan kesunyian
cahaya pengetahuan melintas bebas
Menghinggapi hati mereka yang membuka diri
membuka pintu ruang kesadaran!
Ketika kecil aku bercita-cita menjadi bunga
Tapi bayanganku berkata: “jadilah bulan
tumbuh dan memudar seiring waktu
memantulkan cahaya
dalam keadaan apapun!”
Tapi alur kehidupan merubah hidupku menjadi batu
dimana gunung tumbuh menjulang
dimana sungai jernih mengalir deras
dimana ombak menghempaskan amuknya
di atas kerasnya
“bulan bersinar
apa mungkin bayangan
tanpa cahaya?”
Perumpamaan di mana letak jati diri
pada pohon pisang yang terpenggal itu
ada kehidupan muncul dari dalam dirinya
tetap berdaun dan berbuah
Bulan mengambang dikelilingi awan hitam
cahayanya hanya cukup untuk dirinya sendiri
namun apa yang diisyaratkannya adalah cahaya
menemukan sesuatu di dalam diri
Sebuah bayang-bayang
mengisyaratkan ada cahaya yang terhalang
ia tidak bermakna apa-apa
kecuali dibandingkan dengan sisi terangnya
Kepompong daun pisang
tidak pernah memberi sayap pada ulat
menjadi seekor kupu-kupu
karena asli jati dirinya adalah kupu-kupu
di kebun pisang
seekor katak terbang
tetaplah katak
******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H