Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin Retak di Bulan Basah

15 Mei 2016   18:39 Diperbarui: 15 Mei 2016   18:53 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin barat berhembus membawa hujan lebat, memercik di cermin retak

menggarami luka sejarah yang menyayat, timbunan kisah di lumpur hitam

atas nama dahaga birahi berkuasa, hitam putih adalah warna politik semata!

*******

Batam, 2016.

Sumber Ilustrasi:

cermin-retak-57385f9dbb22bd4e0864dd00.jpg
cermin-retak-57385f9dbb22bd4e0864dd00.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun