dengan kata-katanya, dengan keindahan puisi-puisinya
membangkitkan kembali laut kata-katamu yang mati ombak
di jalan-jalan, di gedung-gedung kesenian yang kian senyap
sepi dari suara-suara riang, sepi dari riuhnya sebuah apresiasi
Maka inilah yang ditinggalkannya
gelombang panjang yang menghubungkan generasi penyair
dengan dirinya yang mati muda, dengan darah kepenyairannya
puisi-puisi abadi, tentang cinta, tentang kesunyian
tentang pergolakan jiwa, tentang pencarian jati diri, perenungan
dan hingga terlihat olehnya sebuah tempat
di mana ia ‘kan terbaring kelak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!