Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Chairil Anwar

4 Mei 2016   21:47 Diperbarui: 4 Mei 2016   21:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dengan kata-katanya, dengan keindahan puisi-puisinya

membangkitkan kembali laut kata-katamu yang mati ombak

di jalan-jalan, di gedung-gedung kesenian yang kian senyap

sepi dari suara-suara riang, sepi dari riuhnya sebuah apresiasi

Maka inilah yang ditinggalkannya

gelombang panjang yang menghubungkan generasi penyair

dengan dirinya yang mati muda, dengan darah kepenyairannya

puisi-puisi abadi, tentang cinta, tentang kesunyian

tentang pergolakan jiwa, tentang pencarian jati diri, perenungan

dan hingga terlihat olehnya sebuah tempat

di mana ia ‘kan terbaring kelak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun