Ia sudah tak muda lagi, mawar penghias meja
harum mekar berseri di keremangan malam
di bibir dan lekuk tubuhnya ada madu
banyak kumbang yang terperangkap di sana
Â
Matanya tajam namun penuh kehampaan
serupa mawar yang menyimpan seribu duri
dahaga lelaki yang tak pernah terpuaskan
telah menghisap sarinya hingga  ke tulang
Â
Senyum dan getir larut di keremangan malam
tubuh dijamah namun pikirannya melayang jauh
membayangkan wajah buah hatinya di kampung
cahaya harapan hidupnya di masa depan
Â
Kelam hidupnya, di rawa hitam yang menghisap
demi si buah hati yang tak kenal dengan ayahnya
langkah-langkah kakinya terjerumus dan tenggelam
berkorban diri demi setitik cahaya bagi sang anak
Â
Berdosakah ia yang terlanjur tenggelam
mengorbankan diri demi menyalakan sebilah obor
sucikah mereka yang mencelanya sedemikian rupa
namun tiada memberikan jalan keluar bagi hidupnya?
Â
******
Batam, 2016
Â
Sumber Ilustrasi:
https://www.amirahbusanaislami.com/~img/mawar_0d854_2476_268-f493c-2476_268-t2476_64.jpg
[caption caption="Sumber Ilustrasi: https://www.amirahbusanaislami.com/~img/mawar_0d854_2476_268-f493c-2476_268-t2476_64.jpg"][/caption]