Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(100 Puisi) Mawar Penghias Meja

17 Februari 2016   21:03 Diperbarui: 17 Februari 2016   21:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tubuh dijamah namun pikirannya melayang jauh

membayangkan wajah buah hatinya di kampung

cahaya harapan hidupnya di masa depan

 

Kelam hidupnya, di rawa hitam yang menghisap

demi si buah hati yang tak kenal dengan ayahnya

langkah-langkah kakinya terjerumus dan tenggelam

berkorban diri demi setitik cahaya bagi sang anak

 

Berdosakah ia yang terlanjur tenggelam

mengorbankan diri demi menyalakan sebilah obor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun