Tanpa bertanya lagi KD langsung membaca catatan CintaWP di Lap Top. “Jadi racun sianida itu bukan dari dapur kita?” ujar KD, sekedar ingin memastikan.
“Ya enggak bos. Kemungkinan dari dalam tas kertas yang tadi dibawa oleh temannya yang bernama Cika,” ujar CintaWP, tanpa memberitahu bahwa sampel racun itu ada disimpannya.
“Tadi sewaktu rame-rame ada polisi di dalam, terlihat ada anggota BIN juga ikut menyelidik ke sini, “ ujar KD. “Orangnya yang mana bos?” tanya CintaWP, sedikit terkejut.
“Pakai baju biru dan kacamata hitam, yang terlihat banyak bertanya sana-sini,” ujar KD. CintaWP langsung ingat. “Oo yang itu toh. Pantesan, pertanyaannya detil banget dan banyak yang terdengar rada aneh,” ujar CintaWP.
“Begitulah intel, apa lagi dia itu dulunya pejabat di salah satu lembaga intelijen. Gue kenal dia karena dulu sering ketemu diberbagai acara. Sepertinya ada sesuatu yang tak terduga yang tersembunyi di balik kasus ini. Kita ikuti setiap perkembangan yang ada. Kita manfaatkan kasus ini sebagai ajang promosi ramuan Kopi Gayo yang kita miliki,” ujar KD, otaknya lancar berpikir mencari kesempatan didalam kesempitan. (Bersambung)
Sumber Ilustrasi:
https://primamoklet.wordpress.com/2011/10/19/harumnya-aceh-gayo/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H