Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Dara Sunyi Sendiri

11 Januari 2016   17:02 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

O dara

kulihat cinta di matamu serupa lautan

gedebur ombaknya menggetarkan malam sunyi              

mengalun dalam ayunan gelombang

berputar dalam hembusan angin

berlipat gulung ombak biru yang datang

hempaskan jiwamu ke bebatu karang

 

O dara

betapa luasnya kerinduan itu membentang

betapa jauh pengembaraan hati mencari sandaran

dalam kesunyian tak berbatas

dalam dera senja yang melintas

segala nyanyianmu tenggelam dalam

 

O dara

lihatlah camar-camar yang melintas

terbangnya begitu rendah menyentuh tubuh lautan

ia telah terbang dari jauh dan datang berkabar berita

tentang kapal yang pergi berlayar

tentang puing-puing kapal yang berserak  di lautan

yang tenggelam, yang kandas, dan yang terhempas

berderai ia dalam amukan laut garang

tak mungkin kembali!

 

O dara

simpanlah kesedihanmu

dan lihatlah matahari

yang masih bersembunyi di balik cakrawala

dalam kegelapan malammu ia memainkan rembulan

memainkan ombak

pasang surut lautan dalam genggamnya

perahu-perahu berlayar dalam baranya

beribu burung terbang dalam pancaran cahayanya

ia tetap setia bersinar

menerangi belahan bumimu!

 

******

Batam, 2016.

 

Ilustarsi:

http://3.bp.blogspot.com/-AppIsq6cfK4/TfoOX6o0ZDI/AAAAAAAAAaA/CQdHINDuFt8/s1600/sunyi.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun