Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Malam Panjang

6 Januari 2016   18:24 Diperbarui: 6 Januari 2016   18:28 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

seperti nasi yang telah terlanjur menjadi bubur

telah terlanjur sirna purnama di ujung samudera

dengan lidah bergaram,  kata-kata sesal bagaikan ombak

 

lampu-lampu jalan bersinar dalam kabut

dalam keremangannya si gadis menatap bintang yang jauh

dan menatap pula ke persimpangan jalan, rasa sunyinya

seperti kejauhan malamnya yang tertidur

******

Batam, 2016.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun