Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tembang Merah Jingga

11 Desember 2015   16:29 Diperbarui: 11 Desember 2015   16:29 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinduku melayang tinggi ke langit penuh cahaya

Bias-bias sinar merah jingga sejauh tatapan mata

Bangkit kenangan pada sebuah kota di masa silam

Dalam buaian ombak rindunya kujatuh tenggelam

 

Debu jalanan meruap, masuk ke alam bawah sadar

Jalanan tanah berbukit-bukit, uap panas membakar

Angin senja membelai, tercium wangi anggrek bulan

Di simpang tiga, cinta itu berlalu, menjadi kenangan

 

Kudengar nada petikan gitarmu mengiringi lagu kita

Tembang merah jingga, menempuh luasnya lamunan

Di keheningan senja ini mengalun lagi nyanyian lama

Lagu tentang cinta di kota kecil yang penuh kenangan

 

Nyanyi rindu bagaikan laju ombak yang mencipta buih

Dendang cinta dan kerinduan pada kota kecil yang jauh

Kisah yang telah lama hilang tiba-tiba datang menyapa

Menggeliat di hati, mengingatkan jejaknya yang tersisa

 

Senja merayap pergi menjauh, terbenam di ujung Barat

Camar berseliwer di atas lautan menyentuh awan kelam

Asin laut terasa di bibir, terbawa angin menuju ke darat

Bagai bebuih putih yang terhempas, rinduku bilur lebam

 

*****

Batam, 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun