Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suara Bom Bunuh Diri di Kejauhan

16 November 2015   19:50 Diperbarui: 16 November 2015   21:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

kudengar ada bom bunuh diri di kejauhan sana

kulihat diriku bagaikan senyap yang tenggelam

bagai dedaun kering yang terhempas anginnya

 

pada seonggok batu besar di sisi suatu jalan raya

kulihat diriku melebur menjadi keras dan bisunya

bagai benda mati yang pasrah diterpa hujan panas

 

burung-burung liar melintasi pagi dengan riangnya

pada paruh dan kedua sayapnya kudengar suara

nyanyian, kicauan, gerak mensyukuri anugrah hari

 

angin, rimbun dedauan, goyang pucuk pepohonan

mengingatkanku pada masa-masa kecil di kampung

masa-masa di mana setiap hariku tumbuh bermakna

 

inti hidup adalah bergerak, jiwa raga yang bergerak

berpindah, berjalan  dari suatu  ke tempat yang lain

mengalir bagai air, terbit dan terbenam bagai mentari

 

kudengar suara detak detik-detik waktu yang berlalu

kudengar suara degup jantungku mengalirkan darah

terdengar bunyi dengus nafasku keluar-masuk hidung

 

aku masih bagian dari kehidupan, jantungku berdetak

masih bernafas, masih bisa melihat dan mendengar

melebihi derajat burung, aku masih punya akal pikiran

 

kudengar berita yang menghebohan di kejauhan sana

ada orang-orang yang rela mengakhiri kehidupannya

dengan sebuah bom, membunuh diri dan orang lainnya

 

kupandangi batu besar itu yang sunyi dan bisu sendiri

hati bertanya kenapa ia tak pernah terdengar mengeluh

padahal tiada tempat yang tak bermata dan bertelinga?

 

*******

Batam, 14 November 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun