Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suara Bom Bunuh Diri di Kejauhan

16 November 2015   19:50 Diperbarui: 16 November 2015   21:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

angin, rimbun dedauan, goyang pucuk pepohonan

mengingatkanku pada masa-masa kecil di kampung

masa-masa di mana setiap hariku tumbuh bermakna

 

inti hidup adalah bergerak, jiwa raga yang bergerak

berpindah, berjalan  dari suatu  ke tempat yang lain

mengalir bagai air, terbit dan terbenam bagai mentari

 

kudengar suara detak detik-detik waktu yang berlalu

kudengar suara degup jantungku mengalirkan darah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun