Kulihat ada belasan buah taring Harimau yang tersusun rapih di sampingnya. “Tengkorak kepala Harimau, untuk apa ia sengaja diletakan di atas batu ini?” tanyaku dalam hati. Tiba-tiba kudengar ada suara orang mengobrol, tidak terlihat namun kudengar suaranya dan terdengar pula langkah-langkahnya mendekat. Aku cepat bersembunyi di balik sebuah batu yang jauhnya sekitar tiga puluh meter dari tempatku semula berdiri.
Tak berapa lama kemudian muncullah 5 orang Cebol dari dalam hutan, berjalan mendekat ke tengkorak itu. Mereka mulai melakukan tarian ganjil, menari sambil menyembah kepada Tengkorak Kepala Harimau, terdengar suara nyanyian aneh mengiringi tarian ganjil itu. Mereka menyanyikan semacam mantra kuno yang sudah sangat langka terdengar. Irama tari dan nyanyi itu semakin lama semakin cepat. Tak berapa lama kemudian tiba-tiba mereka berubah menjadi Harimau, dan menghilang ke dalam lebatnya rimba.
*******
Batam, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H