Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Anjing Liar di Suatu Pasar

4 Oktober 2015   17:52 Diperbarui: 4 Oktober 2015   23:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerombolan anjing liar, sangat buruk rupa wajahnya

hewan bengis, wataknya sangat kejam tak kenal ampun

mereka yang datang dari arah kekumuhan sudut kota

mendatangi sudut-sudut pasar yang dipenuhi sampah

 

Lidahnya terjulur, air liur terlihat menetes dari mulutnya

mengendus-endus aroma setiap tempat yang dilewatinya

mencari-cari  sekerat ikan, daging atau tulang yang tercecer

pada tempat yang ada makanan ia jinak dan setia menjaga

 

Anjing-anjing liar, keluyuran malam di pasar nan kumuh

matanya mencorong terang menatap di kegelapan pasar

dengan setia meronda menjaga tiap sudut tanpa diminta

menggonggong setiap orang yang datang, tak dikenalinya

 

Anjing-anjing itu selalu ribut menggonggong dan berkelahi

kantong sampah cerai berai dan berserak di mana-mana

para pemilik toko-toko emas selalu marah karna ulahnya

anjing-anjing itu akhirnya diusir, diracun, dan dibunuh

 

Malam itu gerimis panjang, suasana pasar begitu sunyi

para penjaga pasar pada tertidur lelap dan kedinginan

sepi, tidak ada lagi suara ramai anjing menggonggong

tidak ada lagi suara gaduh anjing kawin dan berkelahi

 

Pagi belum lagi sempurna menampakkan wajah terangnya

terdengarlah suara ramai para penjaga malam yang panik

pintu toko-toko emas rusak dan terbuka, terjadi pencurian

habis ludes seluruh isi di dalamnya diambil oleh para pencuri

 

Anjing-anjing liar, keluyuran malam di pasar nan kumuh

peronda malam nan miskin namun bekerja tanpa pamrih

menggonggong, mengusir setiap yang tercium berniat jahat

telah mati, dibunuh oleh pemilik toko emas yang dijaganya!

 

Batam, 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun