Â
Kulihat rerumputan menatap kekosongan, terkulai tak berdaya
sementara awan dan angin yang berlalu terlihat begitu gembira
sembari bernyanyi tentang alam negriku yang indah permai
Â
Dan kini ada lagi seberkas kesedihan terlihat di sepanjang jalan
jutaan batang pohon sawit menghampar di suatu lembah sunyi
padanya tercium keharuman asing yang memamah hutan rimba
Â
Manis yang samar, mereka adalah tangan iklim yang sekeras batu
memecahkan dinding rumah kaca di langit perlindungan bumi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!