Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Ingin Bebas

16 Agustus 2015   14:59 Diperbarui: 16 Agustus 2015   14:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Aku ingin bebas seperti burung-burung yang terbang

tiada sungai atau bukit yang dapat menjadi penghalangku “

ujar anak itu kepada kakeknya. Lelaki tua itu tersenyum

 

“Pernah kah kau lihat burung-burung terbang di senja hari?”

tanyanya. “Pernah kek” jawab si cucu. “ Terbang ke mana

burung-burung itu?” tanya si kakek.

 

“Pulang ke sarang”ujar si anak. “Senja itu adalah batas

kebebasan terbangmu. Burung-burung itu terbangnya bebas

tapi terbatas, cucuku” ujar si kakek.

 

“Aku ingin bebas seperti angin, kemana saja ia bisa pergi

tiada musim yang dapat menghalanginya, tiada gelap malam

atau terang matahari yang dapat melelahkannya” ujar si cucu.

 

“Pernah engkau melihat angin berputar arah di suatu tempat?”

tanya si kakek. “Pernah” jawab si cucu. “ Kenapa ia berputar?”

tanya si kakek.“Karena terhalang bukit, karena ada angin

lain yang datangnya berlawanan arah” jawab si cucu.

 

Angin juga tidak bebas cucuku, ada dinding tembok, bukit,

atau gunung yang dapat menghalanginya.  Ada juga angin lain

yang sama bebasnya sehingga keduanya saling berbenturan.

Dan itulah batas-batas kebebasan anginmu.”ujar si kakek.

 

“Jadi apa yang betul-betul bebas tak berbatas, kek?” tanyanya.

“Tidak ada. Tidak ada kebebasan yang tak terbatas di bawah

kolong langit ini. Semuanya punya kerbatasan, dan sang waktu

adalah pembatas yang tak tertembus oleh apa pun!” jelas si kakek.

 

Btm2015

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun