Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Punggung Bukit Barisan

11 Agustus 2015   07:57 Diperbarui: 11 Agustus 2015   07:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

punggung bukit barisan menghijau sejauh pandang

pucuk reranting pepohonan bergerak ke barat

terdengar suara desauan angin yang berlalu

tak hiraukan dedaunan yang berjatuhan di timur

/

melalang buana elang terbang di langit biru

luasnya angkasa di atas bebukitan ia jelajahi

menjelang malam kedua sayapnya mengepak lelah

akhirnya pulang jua ke sarangnya di pepohonan

/

beribu mata bintang di angkasa malam

kucari petunjuk ke mana arah kembara jiwa

berpedomankan pada dia yang paling terang

namun hanya rasi utara yang setia menunjuk arah

/

embun yang dingin datang menjelma kabut

hembusan sunyinya terdengar suara berguman

alangkah indahnya kemegahan alam samawi

namun susah senang tempatnya hanya di bumi

/

bukit yang dingin berselimutkan kabut tipis

di ufuk timur cahaya merah rekah membelah langit

di ufuk barat masih tenggelam dalam kegelapan

bergerak hari seiring kicauan burung di pohonan

 

BTA90

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun