Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bulan Biru, Sayup Suara Ombak

1 Agustus 2015   15:05 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Biru menggantung di langit malam

menyerap resah lautan atas surutnya ombak

resah yang membebani langkah-langkah kaki

resah yang bersemaym lembut di dalam hati

 

Purnama kedua,  di langit kemarau

asap mengepung malam, gambut menyala terbakar

burung pungguk bersembunyi, tak ingin mentapnya

tiada tiada tiada kerinduan menatap sorot cahayanya

 

Kulihat bayang-bayang melintasi di gelapnya malam

lelawa terbang senyap, sunyi berhembus serupa angin

kudengar gemuruh ombak sayup di kejauhan pandang

seperti suara hati para pengangguran menatap hampa

 

Bulan Biru datang bertandang, seakan berbicara

tentang denyut kehidupan yang melemah, tentang resah

tentang kegelisahan para pekerja, tentang kondisi negri

tentang biru yang sunyi di pabrik-pabrik yang kosong!

 

Btm2015

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun