Bulan Biru menggantung di langit malam
menyerap resah lautan atas surutnya ombak
resah yang membebani langkah-langkah kaki
resah yang bersemaym lembut di dalam hati
Â
Purnama kedua, Â di langit kemarau
asap mengepung malam, gambut menyala terbakar
burung pungguk bersembunyi, tak ingin mentapnya
tiada tiada tiada kerinduan menatap sorot cahayanya
Â
Kulihat bayang-bayang melintasi di gelapnya malam
lelawa terbang senyap, sunyi berhembus serupa angin
kudengar gemuruh ombak sayup di kejauhan pandang
seperti suara hati para pengangguran menatap hampa
Â
Bulan Biru datang bertandang, seakan berbicara
tentang denyut kehidupan yang melemah, tentang resah
tentang kegelisahan para pekerja, tentang kondisi negri
tentang biru yang sunyi di pabrik-pabrik yang kosong!
Â
Btm2015
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H