Jalan terjal dan keras di kota harus dilaluinya, menekan mimpinya
Bocah sembilan tahun itu sekali lagi menatap langit dan berdoa
“Bonar kemarilah, kenapa kau melamun!?” ibunya memanggil
Anak itu tersentak dari lamunannya, bergegas pulang ke gubuknya
Dipikulnya barang-barang bekas yang berhasil dikumpulkannya
“Aku pingin sekolah mak” ujarnya sambil mendekati ibunya
“Iya nak, nanti emak sekolahkan. Kita kumpul-kumpul duit dulu.
Masuk SD sekarang uangnya bukan sikit nak, kita harus nabung”
ujar wanita separuh baya itu sambil berlinang air mata kesedihan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!