Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Misteri Mimpi

19 Juli 2015   15:09 Diperbarui: 19 Juli 2015   15:09 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rembulan jatuh ke atas bantal

Dia kira dirinya telah berada di alam kematian

Meraba-raba pipinya sambil memandang bulan

Dia merasa masih hidup, masih nyata di alam dunia

 

Berlinang air mata, terpejam tak percaya

Wajah yang lama dirindu tiba-tiba hadir di depan mata

Cinta yang timbul dan tenggelam antara hidup dan mati

Meski tiada diingat-ingat namun tidak mudah dilupakan

 

Ribuan kilo jarak memisahkan,  dua dasawarsa telah berlalu

Ribuan mil sunyi mengalir tanpa menemukan muaranya

Wajah yang kini sudah tak muda lagi, terlihat tetap cantik

Semalam ia tiba-tiba datang  mengajaknya berjalan-jalan

 

Mendaki bukit tempat cinta lama dibangun dan terkubur

Bukit tempat rindu menyala-nyala, tak padam oleh waktu

Di malam purnama, di bawah pohon cemara saling menatap

Tanpa kata, sama-sama mengalirkan air mata bahagia

 

Sama-sama memandang ke bulan terang tanpa keraguan

Malam itu keinginan menyatu telah di restui langit malam

Hasrat cinta yang lama terpendam lepas sudah, bertemu laut

Meski hanya lewat mimpi semalam, mimpi yang begitu nyata!

 

Btm2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun