Rembulan jatuh ke atas bantal
Dia kira dirinya telah berada di alam kematian
Meraba-raba pipinya sambil memandang bulan
Dia merasa masih hidup, masih nyata di alam dunia
Â
Berlinang air mata, terpejam tak percaya
Wajah yang lama dirindu tiba-tiba hadir di depan mata
Cinta yang timbul dan tenggelam antara hidup dan mati
Meski tiada diingat-ingat namun tidak mudah dilupakan
Â
Ribuan kilo jarak memisahkan, dua dasawarsa telah berlalu
Ribuan mil sunyi mengalir tanpa menemukan muaranya
Wajah yang kini sudah tak muda lagi, terlihat tetap cantik
Semalam ia tiba-tiba datang  mengajaknya berjalan-jalan
Â
Mendaki bukit tempat cinta lama dibangun dan terkubur
Bukit tempat rindu menyala-nyala, tak padam oleh waktu
Di malam purnama, di bawah pohon cemara saling menatap
Tanpa kata, sama-sama mengalirkan air mata bahagia
Â
Sama-sama memandang ke bulan terang tanpa keraguan
Malam itu keinginan menyatu telah di restui langit malam
Hasrat cinta yang lama terpendam lepas sudah, bertemu laut
Meski hanya lewat mimpi semalam, mimpi yang begitu nyata!
Â
Btm2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H