Entah apa yang ada dipikiran kedua orang tua Jajang sehingga mereka merasa malu untuk menerima Jajang. "Selama 9 bulan hamil, ibunya Jajang nggak pernah ngerasa ada yang aneh.Â
Hasil pemeriksaan dokter, juga nggak ada yang aneh dikandungan ibu Jajang," ujar Mumun sambil sesekali memandangi Jajang. Jajangpun kemudian lahir dengan proses normal, dan dengan kondisi tubuh yang normal pula.
Namun setelah tiga bulan, tubuh Jajang mulai menampakkan keanehan. Kepalanya membesar dan kakinya menyilang. Menyaksikan perubahan tidak wajar Jajang, kemudian kedua orang tuanya memutuskan menitipkan Jajang kepada neneknya.Â
"Ngeliat Jajang berubah kayak gitu (kepala membesar), bapak ibunya Jajang langsung bawa Jajang, dititipin disini," tambah Mumun. Â Â
Mumun yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah Sentul, Bogor, jawa Barat ini tidak memiliki pekerjaan, dan hanya mengharapkan belas kasihan warga sekitar untuk bisa menyisihkan sebagian rupiahnya demi kelangsungan hidup Jajang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H