Mohon tunggu...
Benediktus Endra K
Benediktus Endra K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Deskripsikan diri Anda lebih lanjut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Bekerja, Maka Aku Bertahan - Analisis Kepunahan Bakteri

24 Agustus 2018   17:37 Diperbarui: 1 Desember 2018   17:19 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bagaimana dengan bakteri E. coli yang mengutungkan? Ya, bakteri ini melakukan simbiosis mutualisme karena bakteri tersebut memperoleh makanan dari sisa pencernaan, sedangkan kita mendapat keuntungan dari bakteri yang menguraikan sisa makanan tersebut dan menghasilkan vitamin K. Terakhir, bakteri bisa juga memerlukan oksigen dalam hidupnya (aerob) dan tidak memerlukannya sama sekali (anaerob).

Bakteri sebagai makhluk hidup dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif. Bakteri dapat berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan biner, ketika berada pada lingkungan yang sesuai.

Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat, oleh karena inilah manusia mengupayakan pencegahan terhadap bakteri patogen yang hidup pada lingkungannya. Beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit. Akan tetapi, ada pula jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat penghambat dan pembunuh bakteri, seperti antibiotik dan desinfektan.

Bakteri tidak melakukan pembiakan generatif seperti pada umumnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup Eukariotik, karena bakteri tidak mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi pertukaran materi genetik dengan pasangannya. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

Bakteri menghasilkan endospora di saat-saat kurang menguntungkan baginya. Namun, sebenarnya deskripsi endospora belum berhenti sampai di situ. Mikroorganisme, seperti bakteri, dapat merasakan dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan mereka. Ketika nutrisi 'favorit' bakteri telah habis, beberapa bakteri dapat menjadi penggerak untuk mencari nutrisi, atau mereka dapat menghasilkan enzim untuk mengeksploitasi sumber daya alternatif. 

Salah satu contoh dari strategi kelangsungan hidup ekstrim yang digunakan oleh bakteri Gram-positif tertentu adalah dengan pembentukan endospora. Proses perkembangan yang kompleks ini sering dimulai sebagai tanggapan terhadap kekurangan gizi.

Hal ini memungkinkan bakteri untuk menghasilkan sel aktif dan sangat tahan untuk melestarikan materi genetik sel pada saat mengalami tekanan yang ekstrim. Beberapa jenis bakteri dapat bertahan hidup meskipun kondisi lingkungan kurang menguntungkan, yaitu dengan membentuk endospora di dalam sel.

Definisi endospora yang umum ialah bentuk bakteri yang sedang beristirahat dari segala kegiatannya. Endospora bersifat sedikit impermeabel (di mana semua zat tidak dapat masuk ke dalam sel), sehingga lebih tahan terhadap kekeringan, sinar, suhu panas, dan suhu dingin. Namun, bila kondisi lingkungan membaik, endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif yang baru. 

Bakteri juga dapat membentuk endospora saat terjadi penumpukan zat-zat sisa metabolisme hasil ekskresi bakteri yang mengganggu di sekitar sel. Contoh bakteri yang dapat membentuk endospora, antara lain Bacillusanthracis dan Clostridium tetani.

Kita telah mengetahui bahwa organisme eukariotik seperti manusia, hewan, dan tumbuhan punya kelemahannya sendiri. Manusia bisa mati kapanpun, begitu juga hewan, atau tumbuhan yang akan menjadi layu. Atau, mari kita agak sedikit memutar balik waktu ke jutaan tahun lalu di bumi. 

Tadi sudah disebutkan penulis mengenai 'prasejarah'. Zaman itu juga, selain Archaebacteria sedang melangsungkan hidupnya, Dinosaurus yang sekian banyak spesiesnya pun sedang menjaga kelangsungan hidupnya. Hingga saat bumi kita ini memutuskan untuk mengadakan 'seleksi alam', dimana saatnya dinosaurus dan makhluk purba lainnya harus mengakhiri masa-masa kejayaanya, apakah bakteri juga demikian? Jawabannya, tidak. Bakteri Archae masih ada hingga saat kita, dan telah pula berevolusi menjadi Eubacteria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun